Ayat Ayat Ghoribah dalam Al-Qur'an
Dalam membaca alquran tentunya kita wajib menggunakan kaidah tajwid dengan benar, namun ada beberapa ayat dalam alquran yang pembacaan nya beda dari yang bisa dan ilmu tajwid menerangkan nya di bab yang khusus. ayat- ayat tersebut di berinama ayat Al-Ghoribah di sebut dengan ayat Ghoribah dikarenakn pelafalan nya yang aneh. maka dari itu saya saran kan untuk membaca Ayat alghoribah dalam paparan yang ada di bawah ini .

ا شمام ( ISYMAAM )
Secara bahasa ISYMAAM berarti monyong, sedangkan menurut istilah adalah :
ضم الشفتين بعيد الاسكان اشارة بالضم بغير صوت وبغير تنفس
( DHOMMUSYSYAFATAINI BU'AIDAL-ISKAANI ISYAROTUN BIDHDHOMMI BIGHOIRI SHOUTIN WABIGHOIRI TANAFFUSIN )
artinya : memonyongkan dua bibir tanpa bersuara dan bernafas untuk mengiringi huruf yang bersukun, sebagai isyarat dhommah.
Adapun Bacaan Isymam ini ada satu dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat Yusuf ayat 11,
yaitu pada lafazh :
لا تأ منا ( LAA TA-MANNAA ) cara membaca lafadz ini yaitu :
ketika mengucapkan lafadz MAN bibir dihimpun maju ( monyong ) seraya ditahan sejenak, sehingga seperti terdengar bunyi LAA TA-MAUNNA. sedangkan bibir yang dimonyongkan tersebut adalah sebagai isyarat DHOMMAH.
karena asal dari lafazh لا تأ منا adalah لا تأ مننا ( LAA TA-MANUNAA )
امالة ( IMAALAH )
Secara bahasa IMAALAH berarti miring, sedangkan menurut Istilah adalah :
ان ينحو بالفتحة نحو الكسرة وبالالف نحو الياء ( AN YANHUWA BIL-FATHATI NAHWAL-KASROTI WABIL-ALIFI NAHWAL-YAA-I )
artinya : menyondongkan (suara ) fathah ke arah kasroh dan ( suara ) alif ke arah yaa. maksudnya ialah suara fathah condong ke arah kasroh, sehingga keluar bunyi mendekati huruf " e " dalam kata jahe.
menurut qiroat imam hafs,
Adapun Bacaan Imalah dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat Hud ayat 41.
yaitu lafazh: مجرىها dibaca : MAJREEHAA.
تسهيل ( TASHIIL )
Secara bahasa TASHIIL berarti ringan,
sedangkan menurut Istilah adalah :
النطق بين الهمزة والالف ( ANNUTHQU BAINAL-HAMZATI WAL-ALIFI ) artinya : mengucapkan huruf antara hamzah dan alif. jadi, TASHIIL ialah meringankan ucapan dengan mengeluarkan suara antara hamzah dan alif.
Adapun Bacaan Tahsil dalam Al-Qur'an ini bisa dilihat pada surat Fusshilat ayat 44.
yaitu pada lafadz : ءأعجمي dibaca : A-A'JAMIYYUN
pada lafadz tersebut ,hamzah pertama dibaca biasa, sedangkan hamzah kedua dibaca ringan antara hamzah dan alif, tanfa madd.
نقل ( NAQL )
Secara bahasa NAQL berarti memindahkan, sedangkan menurut Istlah adalah :
ينقل حركة الهمزة الى الساكن قبلها فيحركه بحركتها ويحذف الهمزة
( YUNQILU HARKATAL-HAMZATI ILASSAAKINI QOBLAHAA FAYUHARRIKUHU BIHARKATIHAA WA YUHDZAFUL-HAMZATU )
artinya : memindahkan harkat hamzah kepada huruf sebelumnya yang bersukun, kemudian huruf yang bersukun tersebut diberi harkat dari harkatnya hamzah, kemudian hamzahnya dibuang.
Adapun Bacaan Naql dalam Al-Qur'an yaitu pada beberapa surat dibawah ini :
1. Dalam QS. Al-Hujarat ayat 11 tertulis:
بِئْسَ اْلاِسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ اْلاِيْمَانِ
Lafadh بِئْسَ اْلاِسْمُ selanjutnya dibaca naql dengan بِئْسَ لِسْمُ (BI-SA LIS MU)yakni memindahkan harakat alif (kasrah) pada huruf lam yang mati.
2. Dapat pula berlaku di akhir lafadh dengan syarat lafadh itu harus diwakafkan (berhenti), sebab jika diwashalkan maka tidak dapat dibaca naql. Contoh:
QS. Aali Imran, ayat 18:
اَنَّهُ لَٓااِلٰهَ اِلَّاهُوَوَاْلمَلَٓائِكَةُ وَاُولُواْالعِلْمِ قَائِمًا بِاْلقِسْطِ
Letak Naql adalah pada lafadh بِاْلقِسْطِ jika diwakafkan maka boleh dibaca naql dengan بِاْلقِسِطْ memindah harakat kasrah huruf tha pada sin yang disukun.
سَكْتَةٌ (Saktah)
Saktah سَكْتَةٌ Berasal kata سَكَتَ yang artinya diam atau berhenti. Sedangkan dalam arti istilah adalah berhenti sejenak tanpa nafas sekitar satu alif lamanya.
Bacaan saktah dalam Al-Quran yang berlaku diberi tanda سَكْتَةٌ kecil diantara dua lafadh yang dibaca saktah. Bisa juga kita jumpai tanda saktah dengan huruf س kecil di antara dua lafadh yang dibaca saktah.
Menurut Imam Hafash, bacaan saktah dalam al-Qur’an yang berlaku hanya ada 4 tempat. Meskipun nantinya pada tempat lain terdapat tanda saktah, namun tanda itu tidak berfungsi sebagai petunjuk bacaan saktah. Karenanya pembaca harus hati-hati dalam memutuskan bacaannya.
Adapun tempat yang diperbolehkan menggunakan saktah Dalam Al-Qur'an adalah sebagai berikut :
1. QS. Al-Kahfi ayat 2 : عِوَاجًا سكتة قَيِّمًا
2. QS. Yaa Siin :ayat 52 : مَرْقَادِنَا سكتة هٰذَا
3. QS. Al Qiyamah ayat 27 : مَنْ سكتة رَاقٍ
4. QS. Al-Muthaffifin ayat 14 : بَلْ سكتة رَانَ
Sedangkan lafadz yang tidak diperbolehkan menggunakan saktah. Walaupun terdapat tanda saktah, adalah sebagai berikut :
1. QS. Al-A’rf ayat 23: رَبَّنَا ظَلَمْنَا سكتة اَنْفُسَنَا
2. QS. Al-A’raf ayat 184: اَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوْا سكتة مَابِصَاحِبِهِمْ
3. QS. Yusuf ayat 29: عَنْ هٰذَا سكتة وَاسْتَغْفِرِى
4. QS. Al-Qashash ayat 23: يَصْدِرَالرِّعَاءُ سكتة وَاَبُوْنَا
itulah beberapa ayat ghoribah dalam alqur'an yang sering kita Temui dalam Al-Quran. semoga ilmunya terus bertambah dan ibadah nya lebih giat lagi .