--> Skip to main content

Advester

PUISI BAHASA ARAB CURHATAN IMAM SYAFI'I TENTANG SUSAH MENGHAPAL

َقَالَ الْإِمَامُ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Telah berkata Imam Syafi’i Radhiyallahu Anhu
**************************

شَكَوْتُ إِلَى وَكِيْعٍ سُوْءَ حِفْظِيْ # فَأَرْشَدَنِيْ إِلَى تَرْكِ الْمَعَاصِيْ
Aku telah mengadukan kepada Waki’ lemahnya hafalanku,
Maka beliaupun membimbingku untuk meninggalkan maksiat.




وَأَخْبَرَنِيْ بِأَنَّ الْعِلْمَ نُوْرٌ # وَنُوْرُ اللهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِيْ
Beliau juga memberitahukan kepadaku bahwasannya ilmu itu adalah cahaya,
Dan cahaya Allah itu tidaklah diberikan kepada orang yang berbuat maksiat.

PENJELASAN :

Di sini dikatakan bahwa Imam Syafi’i rahimahullah pernah merasakan lemahnya kemampuan dalam menghafal, maka beliau pun mengadukan kesulitan tersebut kepada gurunya, yaitu Imam Waki’. Maka gurunya pun berpesan kepada beliau untuk menghindari maksiat. Perlu dipahami di sini bahwasannya seorang ulama seperti beliau tentu tidak akan berbuat ‘maksiat’ dalam artian yang kita pahami. Karena dalam pandangan para ulama setingkat mereka, sebuah dosa kecil yang mungkin dianggap ‘biasa’ dalam pandangan awam pun dirasakan sebagai dosa yang besar yang sangat mereka sesali. Menurut beberapa riwayat, ‘maksiat’ yang dimaksud oleh Imam Syafi’i di sini adalah bahwasannya beliau suatu ketika secara ‘tidak sengaja’ melihat betis seorang wanita yang pakaiannya tersingkap oleh angin. Demikianlah mereka para ulama yang sangat luar biasa menjaga diri dari dosa.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar