kumpulan Hadits yang diajarkan di kuliah
kumpulan Hadits yang diajarkan di kuliah
۩ Neraka Terlindungi Syahwat
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي عَنِ النَّارِ، قَالَ : لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْ عَظِيْمٍ، وَإِنَّهُ لَيَسِيْرٌ عَلىَ مَنْ يَسَّرَهُ اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ : تَعْبُدُ اللهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئاً، وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمُ رَمَضَانَ، وَتَحُجُّ الْبَيْتَ، ثُمَّ قَالَ : أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ ؟ الصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ، وَصَلاَةُ الرَّجُلِ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ، ثُمَّ قَالَ : } تَتَجَافَى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ.. –حَتَّى بَلَغَ- يَعْمَلُوْنَ{ُ ثمَّ قَالَ : أَلاَ أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الأَمْرِ وُعَمُوْدِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ ؟ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : رَأْسُ اْلأَمْرِ اْلإِسْلاَمُ وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ. ثُمَّ قَالَ: أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ ؟ فَقُلْتُ : بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ . فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ وَقَالِ : كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا. قُلْتُ : يَا نَبِيَّ اللهِ، وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُوْنَ بِمَا نَتَكَلَّمَ بِهِ ؟ فَقَالَ : ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ، وَهَلْ يَكُبَّ النَاسُ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوْهِهِمْ –أَوْ قَالَ : عَلىَ مَنَاخِرِهِمْ – إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ . (رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح)
“Dari Mu’adz bin Jabal telah berkata: Ya Rasulullah, beritahulah aku suatu amal yang dapat memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka.” Nabi menjawab: “Engkau telah bertanya tentang perkara yang besar dan sesungguhnya itu adalah ringan bagi orang yang dimudahkan Allah atasnya. Engkau menyembah allah dan jangan menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mengerjakan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan ibadah haji ke baitullah.” Kemudian beliau berkata: “Inginkah engkau kuberi petunjuk akan pintu-pintu kebaikan? Puasa itu adalah perisai dan sedekah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan sembahyang seseorang di tengah malam, kemudian beliau membaca ayat: (Qs. Assajdah ayat 16-17). Kemudian beliau bersabda: “Maukah bila kutunjukkan kepadamu pokok-pokok amal, tiang-tiangnya, dan puncak-puncaknya? Aku menjawab: “Ya, ya Rasulullah”. Rasulullah bersabda: “Pokok amal adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad”. Kemudian beliau bersabada: “Maukah kuberitahukan kepadamu kunci semua perkara itu? Aku menjawab: “Ya, ya Rasulullah”. Maka beliau memegang lidahnya seraya bersabda: “Jagalah ini”. Aku berkata: Ya Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa0 karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda: “Semoga engkau selamat, adakah yang menjerumuskan muka seseorang kedalam neraka selain buah ucapan lidah mereka?” (HR. Tirmidzi dan ia berkata: Hadits itu hasan shahih)
۩ Azab Turun Mengenai Semua anggota Masyarakat
عَن أُمِّ المُؤمِنِين أُمُّ الحَكِم زَينَب بِنتِ جَحشٍ رَضِيَ اللهُ عَنهَا: أَنَّ النَّبِيَّ ص.م دَخَلَ عَلَيهَا فَزَعًا يَقُولُ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَيلٌ لِلعَرَبِ مِن شَرٍّ قَد اقتَرَبَ فَتَحَ اليَومِ مِن رَدَمِ يَأجُوج وَمَأجُوج مِثلَ هَذِهِ, وَحلّق بِأصبعيه إِلاَّ بِهَامٍ وَالَّتِى تَليهَا, فَقُلتُ: يَارَسُولَ الله أنهلك وَفِينَا الصَّالِحُونَ؟ قَالَ: نَعَم, إِذَا أَكثَرَ الخَبثُ. (متفق عليه)
“Dari Ummul Mukminin Ummul Hakam Zainab binti Jahay ra, ia berkata: Nabi Saw masuk ke rumah dengan perasaan cemas seraya bersabda: “Tidak ada tuhan selain Allah, hendaknya bangsa Arab harus selalu waspada terhadap bencana yang hampir menimpanya, di mana saat ini telah terbuka tirai Ya’juj dan Ma’juj sebesar ibu jari. Saya bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa sedangkan di tengah-tengah kami banyak orang berbuat kebajikan?” Beliau menjawab: “Ya, apabila kejahatan merajalela”. ( HR. Bukhari Muslim)
عن أبى سعيد الخدري رضي الله عنه عن النبي ص.م قال: إِيَّاكُم وَالجُلُوسَ فِى الطَّرقَاتِ, فَقَالُوا: يَارَسُولَ الله, مَالَنَا مِن مَجَالِسِنَا بدّ نَتَحَدَّثَ فِيهَا؟ فَقَالَ رسول الله ص.م فَإِذَا أَبَيتُم إِلاَّ المَجلِسِ فَأعطوا الطَّريق حقّه. قَالُوا: وَمَا حَقُّ الطَّرِيق يَارسول الله؟ قَالَ: غَضُّ البَصَرِ, وَكَفَّ الأَذَى, وَرَدُّ السَّلاَمِ, وَالأَمرُ بِالمَعرُوفِ, وَالنَّهيِ عَنِ المُنكَرِ. (متفق عليه)
“Dari Abu Sa’id Al Khudhry ra dari Nabi Saw, beliau bersabda: “Jauhilah duduk-duduk di tepi jalan!” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, kami tidak bisa meninggalkan tempat-tempat itu, karena di tempat itulah kami membicarakan sesuatu”. Rasulullah Saw bersabda: “Apabila kalian merasa tidak bisa untuk meninggalkan duduk-duduk di sana maka penuhilah hak jalan itu”. Para sahabat bertanya: “Apakah hak jalan itu, Ya Rasulullah?” Beliau menjawab: “Menundukkan pandangan, tidak mengganggu, menjawab salam, amar ma’ruf, dan nahi munkar”. (HR. Bukhari Muslim)
۩ Tiga Hal Menyertai Jenazah
عن أنس رضي الله عنه عن رسول الله ص.م قَالَ: يَتبَعُ المَيِّت ثَلاَثٌ: أَهلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرجِعُ اثنَانِ وَيَبقَى وَاحِدٌ يَرجِعُ أهلُهُ وَمَالُهُ وَيَبقَى عَمَلُهُ. (متفق عليه)
“Dari Anas ra dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Yang mengiringi mayit itu ada tiga, yakni: keluarganya, hartanya, dan amal perbuatannya. Kemudian yang dua kembali dan yang satu tetap bersamanya. Keluarga dan hartanya kembali dan amal perbuatannya tetap bersamanya”. (HR. Bukhari Muslim)
وعن أبى هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله ص.م إِذَا مَاتَ ابن أَدَمَ انقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِن ثَلاَثٍ, صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوعِلمٍ يَنتَفَعُ بِهِ أَووَلَدٍ صَالِحٍ يَدعُولَهُ. (رواه مسلم)
“Dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Apabila anak Adam (manusia) mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya”. (HR. Muslim)
۩ Memandang Yang Lebih Rendah
عن أبى العباس سهل بن سعد الساعدى رضى الله عنه قال: جَاءَ رجُلٌ إِلَى النبي ص.م فقال يارسول الله دُلَّنِى عَلَى عَمَلٍ إِذَا أَعمَلتُهُ أحبنى الله وأحبنى النَّاسِ. فقال: ازهَدُ فِى الدُّنيَا يُحِبُّكَ الله وَازهَدُ فِيمَا عِندَ النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسِ. (رواه ابن ماجه)
“Abul Abbas Sahl bin Sa’d As Sa’idi ra berkata: “ADa seorang laki-laki dating kepada Nabi Saw kemudian berkata: “Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepada saya suatu amal perbuatan yang apabila saya melaksanakannya akan dicintai Allah dan sesame manusia”. Maka beliau bersabda: “Zuhudlah (jangan rakus) terhadap dunia niscaya Allah mencintaimu. Dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki sesame manusia niscaya mereka akan mencintaimu”. (HR. Ibnu Majah)
عن أبى سعيد الخدرى رضى الله عنه أنّ رسول الله ص.م قال: إنَّ الدُّنيَا حُلوَةٌ خُضرَةٌ وإِنَّ الله تَعَالَى مُستَخلِفَكُم فِيهَا فَيَنظُرُ كَيفَ تَعمَلُونَ فَاتَّقُوا الدُّنيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءُ. (رواه مسلم)
“Dari Abu Sa’id Al Khudry ra bahwasannya Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya dunia itu manis lagi indah dan sesungguhnya Allah SWT menyerahkannya kepada kamu kemudian Ia akan melihat bagaimana kamu berbuat. Maka berhati-hatilh terhadap dunia dan berhati-hati pulalah terhadap wanita”. (HR. Muslim)
عن المستورد بن شداد رضى الله عنه قال: قال رسول الله ص.م مَاالدُّنيَا فِى الأَخِرَةِ إِلاَّ مثلَ مَا يَجعَل أَحَدُكُم اصبَعَهُ فِى اليَمِّ فَليَنظُر بِمَ يَرجِعُ. (رواه مسلم)
“Al Mustaurid bin Syadad ra berkata bahwa Rasulullah Saw bsabda: “Tiadalah perbandingan dunia dengan akhirat itu kecuali seperti slah seorang di antara kamu sekalian yang memasukkan jari-jarinya ke dalam samudera maka lihatlah apa yang bisa didapatnya”. (HR. Muslim)
عن عبد الله بن مسعود رضى الله عنه قال: نَامَ رَسول الله ص.م عَلَى حَصِيرٌ فَقَامَ وَقَد أَثَّرَ فِى جَنبِهِ فَقُلنَا: يارسول الله لَو اتَّخَذنَا لَكَ وطاء؟ فقال: مَالِى ولِلدُّنيَا مَا أَنَا فِى الدُّنيَا إِلاَّ كَرَاكِبَ اسَتَظَلَّ تَحتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا. (رواه الترمذى)
“Dari Abdullah ibn Mas’ud ra berkata: “Rasulullah Saw tidur di atas tikar kemudian bangun dan berbekaslah di pinggangnya, lantas kami berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana kalu kami menyedikan kasur untuk tuan?” Beliau menjawab: “Untuk apakah saya berfoya-foya di dunia, sedangkan saya di dunia ini hanyalah seperti orang bepergian yang bernaung di bawah pohon lalu pergi dan meninggalkan pohon itu”. (HR. Tirmidzi)
۩ Perbandingan Makan Mukmin dan Kafir
وعن حذيفة رضى الله عنه قال: أنّ النّبي ص.م نَهَانَا عَن الحَرِيرِ الديباج, والشّرب فى آنية الذَّهَبِ والفِضَّةِ, قال: هُنَّ لَهُم الدُّنيَا, وَهِيَ لَكُم فِى الأَخِرَةِ. (متفق عليه)
“Dari Hudzaifah ra berkata: Nabi Saw melaang kami memakai kain suterq, baik yang halus maupun tebal, dan melarang minum dari bejana yang terbuat dari emas atau perak. Beliau bersabda: “Bejana itu dipakai mereka (orang kafir) di dunia, dan untuk kalian di akhirat”. (HR. Bukhari Muslim)
وعن جابر رضى الله عنه قال: سَمعتُ رسول الله ص.م يَقول: إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيته فَذَكَرَ الله تعَالى عِندَ دُخُولِهِ, وعندَ طَعَامِهِ. قال الشَّيطَان: لامبيت لكم ولا عشاء, وإذَا دَخَلَ فَلَم يذكر الله تعالى عند دخوله قال الشيطان: ادركتم المبيت, وإذا لم يذكر الله تعالى عند طعامه قال: ادركتم المبيت والعشاء. (رواه مسلم)
“Dari Jabir ra ia berkata: SAya mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Apabila seseorang masuk ke rumahnya, lalu berdzikir kepada Allah sewaktu ia masuk dan sewaktu makan maka setan berkata (kepada temannya): “Kamu tidak bisa ikut masuk dan tidak bisa ikut makan”. Dan apabila seseorang tidak berdzikir kepada Allah sewaktu masuk ke rumahnya, maka setan berkata: “Kamu dapat mengikutinya masuk”. Dan apabila seseorang tidak berdzikir kepada Allah sewaktu makan, maka setan berkata: “kamu bisa ikut makan dan bisa ikut masuk”. (HR. Muslim)
وعن ابن عباس رضى الله عنهما عن النبي ص.م قال: البَركَةُ تَنزِلُ وَسَطَ الطَّعَامِ, فَكُلُوا مِن حَافَتَيهِ, وَلاَتَأكُل مِن وسَطِهِ. (رواه أبو داوود و الترمذى)
“Dari Ibnu Abbas ra dari Nabi Saw, beliau bersabda: “Berkah itu turun di tengah-tengah makanan, maka makanlah dari pinggir, janganlah memulai dari tengahnya”. (Hr. Abu Daud dan Tirmidzi)